Peserta Musi Triboatton 2013 menyusuri Musi dengan perahu tradisional jukung dari Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas hingga Sekayu di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lebih dari 100 peserta Musi Triboatton yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyusuri Sungai Musi sepanjang 500 kilometer dengan menggunakan berbagai moda transportasi sungai.
Kementerian Pariwisata menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang mengembangkan wisata bahari dengan mengoptimalkan keelokan potensi Sungai Musi dalam menjaring wisatawan.
"Sungai Musi bisa menjadi atraksi utama dan punya daya pikat tinggi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Kalau sulit memikirkan konsep Sungai Musi sebagai destinasi utama, menurut Menpar, Palembang bisa mencari benchmark kota-kota lain di dunia yang memiliki sungai di tengah kotanya dan menjadi daya tarik wisata.
"Bandingkan dengan kota-kota besar lain di dunia yang memiliki potensi sungai besar seperti Musi," katanya.
Palembang perlu membandingkan dengan kota-kota lain seperti Bangkok dengan pesona Sungai Chao Phraya, London dengan Sungai Thames, Paris dengan Sungai Seine, Moskwa yang memiliki Sungai Moskwa, atau Kota Kairo dengan pesona Sungai Nil.
Etape II Musi Triboatton 2013 dimulai dari Jembatan Kuning di Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Selasa (19/11/2013). Etape II ini diawali dengan menyusuri Musi dengan perahu cepat. Ajang ini jadi promosi wisata petualangan dan budaya sungai.
Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Palembang, M Safri Nungcik mengatakan pemerintah setempat akan mengembangkan wisata bahari Palembang dengan mengoptimalkan potensi wisata dari keelokan Sungai Musi.
Dalam perencanaan Kota Palembang disebutkan bahwa kota ini memanfaatkan seluruh model transportasi yakni darat, sungai, dan udara. Untuk sungai akan dihidupkan, dalam arti bukan untuk angkutan barang dan orang saja tetapi juga untuk wisata.
Model transportasi bus air langsung disiapkan, untuk mengantar wisatawan menuju sejumlah atraksi wisata penting di bantaran Sungai Musi.
Bus air itu terhubung ke lokasi wisata Kampung Kapitan, Kampung Arab Al Munawar, kawasan 14 Ulu, kawasan 10 Ulu, dan Pulau Kemaro.
Safri optimistis segera mengembangkan wisata bahari apalagi Sungai Musi merupakan nadi kehidupan di tengah Kota Palembang.
Di bawah Jembatan Ampera, berbagai ragam kehidupan masyarakat di bekas pusat Kerajaan Sriwijaya bisa ditemui. "Kalau Thailand saja bisa memikat wisatawan asing dengan cara itu, Palembang juga pasti bisa," katanya.
Sejumlah perahu siap mengantarkan wisatawan melintasi Sungai Chao Phraya di Bangkok, Thailand, awal Mei lalu, guna mengunjungi Candi Wat Arun yang tampak dari kejauhan.
Untuk lebih melambungkan wisata Sungai Musi, Pemkot Palembang menggandeng BUMN, PT ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) akan membangun sebuah hotel dengan 20 lantai di kawasan Sungai Musi dengan investasi sekitar Rp 200 miliar. Kerja sama juga dilakukan dengan jaringan hotel Sahid Grup.
"Jika ini dikemas dengan baik, saya optimistis Kota Palembang bakal menjadi kota wisata sungai pertama di Indonesia," kata Safri.
Sumber: Kompas