Oleh Jannatun Dewi
Citizen6, Surabaya: Indonesia, negara dengan ribuan warisan etnik dan kebudayaan. Warisan nenek moyang berupa candi, arca, hingga barang-barang bersejarah yang disimpan dalam museum, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan di era digital ini. Namun, obyek-obyek bersejarah ini berangsur-angsur mulai kehilangan peminat.
Berupaya menghidupkan kembali wisata budaya Indonesia di hati wisatawan, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) memanfaatkan teknologi Android yang meramaikan pasar smarphone saat ini. Awal Juli 2013 lalu, tim yang terdiri dari Reza Hadafi, Farandi Kusumo, Aang Dyaksa, Annisaa Taradini, dan Jannatun Dewi ini berhasil menyelesaikan sebuah aplikasi panduan wisata budaya Indonesia yang diberi nama Kamus Plesiran (Kamiran). Dalam Kamiran, terdapat fitur spesial yang menarik yaitu Virtual Tour dengan panorama 360 derajat. Dengan fitur ini, pengguna seolah dapat melihat dari dekat dan berkeliling ke setiap sudut lokasi wisata secara virtual.
Dalam aplikasi ini, pengguna akan langsung disuguhkan dengan beberapa pilihan obyek wisata budaya yang dapat dikunjungi, seperti Candi Penataran dan Museum Bung Karno yang terdapat di tampilan awal. Dengan menyentuh obyek wisata yang ditampilkan, pengguna akan langsung disuguhkan dengan virtual tour dan beberapa menu-menu pendukung.
Menu-menu tersebut antara lain informasi yang menjelaskan obyek wisata dan titik paling menarik dari obyek tersebut, video overview berisi panduan berkeliling disertai penjelasan obyek, dan Navigasi yang diintegrasikan dengan Google Map sebagai petunjuk arah menuju obyek wisata dari lokasi pengguna. Hanya dengan sebuah perangkat berbasis Android minimal 3.0, siapapun dapat melihat keindahan lokasi wisata budaya Indonesia dan "berkelilling" di dalamnya.
Aplikasi yang masih dirilis untuk lokasi Jawa Timur ini sudah dipublikasikan di Google Play Store untuk memperkenalkan wisata budaya Indonesia baik secara nasional maupun Internasional.
"Kamiran saat ini masih dalam bentuk prototype, sehingga masih fokus untuk obyek wisata budaya di wilayah Jawa Timur. Namun, kami siap mengembangkannya lebih luas untuk seluruh wilayah Indonesia," kata Reza, ketua tim tersebut.
Untuk inovasi selanjutnya, Kamiran juga akan dilengkapi dengan beberapa informasi penting yang bisa menjadi referensi bagi calon wisatawan terkait rute perjalanan, alokasi biaya, tempat makan, bahkan tempat penginapan dan reservasinya.
"Target selanjutnya adalah Yogyakarta. Kami ingin meng-capture dan menunjukkan indahnya wajah budaya Indonesia pada Keraton Yogyakarta pada dunia Internasional," ujar Farandi, salah satu programmer dalam tim yang akan berangkat ke Yogyakarta pada Agustus ini. Aplikasi yang juga menjadi peserta dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2013 dan Indonesia ICT Award 2013 ini digadang mampu menjadi sebuah sarana untuk melestarikan harta warisan bangsa, yaitu budaya nenek moyang Indonesia. (Jannatun Dewi/Mar)
(Red) Penasaran? Dengan mudah dan tanpa dipungut biaya, kita dapat mencicipi aplikasi Kamiran ini dengan mengunduhnya di Google Play , klik disini.
Sumber: Liputan6
(Red) Penasaran? Dengan mudah dan tanpa dipungut biaya, kita dapat mencicipi aplikasi Kamiran ini dengan mengunduhnya di Google Play , klik disini.
Sumber: Liputan6