Pura Uluwatu merupakan salah satu obyek wisata di Pulau Bali tepatnya di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pura Luhur Uluwatu dibangun di atas batukarang terjal dengan ketinggian sekitar 97 meter yang dipercaya oleh umat Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin atau disebut dengan Pura Sad Kahyangan serta berfungsi sebagai tempat pemujaan Dewa Rudra.
Selain memiliki pemandangan yang begitu mempesona, Pura yang terletak di penghujung batu karang ini para pengunjung akan dimanjakan dengan panorama alam hamparan pasir putih dengan ombak yang membelah diantara batu karang serta matahari terbenam atau sunset yang indah. Selain itu di lokasi Wisata Pura Uluwatu setiap hari diadakan pertunjukan tari Kecak dengan latar belakang sunset yang menjadikannya sebuah pertunjukan yang spektakuler, dengan diiringi oleh kelompok penari laki-laki berjumlah sekitar 50 orang.
Sejarah Pura Uluwatu
Menurut cerita masyarakat setempat, pura Uluwatu telah dibangun sejak abad ke-11 oleh Mpu Kuturan. Ketika itu, Pura Luhur Uluwatu menjadi tempat pemujaan bagi Dewa Rudra untuk memohon keselamatan. Selain membangun sebuah pura, Mpu Kuturan juga dipercaya telah mewariskan aturan dan tata-tertib bagi desa-desa adat di sekitar pura yang masih dikenal hingga saat ini. Empat abad kemudian, sekitar abad ke-16, Dang Hyang Nirartha, seorang penyebar agama Hindu dari Jawa Timur memutuskan untuk moksa (menyatu dengan atau kembali keharibaan dewata) di pura ini. Dalam bahasa setempat moksa juga disebut ngeluhur. Itulah sebabnya, nama Pura Uluwatu kemudian dilengkapi dengan kata luhur, menjadi Pura Luhur Uluwatu.
Pura Luhur Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang memiliki kaitan erat dengan pura induk. Pura-pura pesanakan tersebut antara lain Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding, dan Pura Dalem Pangleburan. Pura-pura ini berhubungan langsung dengan Pura Luhur Uluwatu pada saat Piodalan, yaitu pemujaan terhadap Sang Hyang Widi yang berlangsung setiap 210 hari, pada hari Selasa Kliwon Wuku Medangsia.
Akses Menuju Wisata Uluwatu
Kawasan Wisata Pura Uluwatu kira-kira hanya satu jam dari bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, Anda dapat menggunakan jasa taksi, mobil atau motor sewaan, serta agen perjalanan untuk menuju Pura Uluwatu. Jika menggunakan jasa agen perjalanan, kunjungan ke Pura Uluwatu biasanya menjadi satu paket dengan obyek wisata lainnya di daerah Bali selatan.
Tips Berwisata di Pura Uluwatu
Untuk mengunjungi Obyek Wisata Pura Uluwatu paling baik adalah pada sore hari, sehingga Anda bisa menyaksikan matahari tenggelam (sunset) dengan siluet Pura Uluwatu yang mengagumkan. Disarankan anda juga harus berhati-hati dengan barang bawaan anda, karena monyet-monyet yang berana di pura ini memiliki kebiasaan mengambil barang-barang bawaan wisatawan. Untuk masuk kedalam pura ini Anda harus mengenakan sarung dan selempang yang bisa disewa di pura ini.