Suasana dii pantai Wakatobi Dive Resort di Pulau Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, (13/4). TEMPO/Rully Kesuma
Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki banyak kekayaan berupa potensi wisata. Hallo Sultra menjadi promosi Sulawesi Tenggara yang diluncurkan oleh Pariwisata dan Ekonomi Kreatif oleh Menteri Mari Pangestu.
"Ini berkaitan dengan hari jadi Sultra ke-50, pada 27 April 2014 mendatang. Akan ada perhelatan besar di Kendari, dan beberapa kegiatan mulai 21 April," kata Mari pada konferensi pers peluncuran 'Hello Sultra' di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jumat 28 Maret 2014.
Mari mengatakan, Sulawesi Tenggara memiliki potensi wisata luar biasa. Antara lain, diving, budaya dan sejarah. "Saya sudah diving di Buton dan Wakatobi, sangat luar biasa," kata Mari.
Beberapa potensi wisata di sana, antara lain, Benteng Buton yang terpanjang dari Kesultanan Buton, emas dan perak, wisata diving kelas dunia di Wakatobi, kuliner, sampai tenunan khas.
Menurut gubernur Sultra, Nur Alam, Sultra menjadi masa depan pariwisata Indonesia."Kawasan timur bergiat untuk tampilkan keunikan baru dari situs adat budaya dan locus pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, pada 21 April hingga puncak acara 27 April 2014 akan ada pertunjukan yang melibatkan masyarakat setempat, " Dan ada pertemuan para wakil adat nasional, dihadiri 34 provinsi di Indonesia," kata Nur Alam.
Selain tambang emas dan nikel yang menjadi pendapatan utama, menurut Nur Alam, sektor pariwisata terus membaik. Salah satunya, Pulau Muna yang memiliki ciri khas perkelahian antar kuda, lalu ada wisata alam Lambusano, hutan alam yang salah satu bakterinya sedang diriset oleh Amerika Serikat karena dianggap langka dna bisa mengurai minyak. "Dan industri perak dan emas yang terpelihara sejak zaman Belanda hingga kini masih terpelihara dengan baik," kata Nur Alam.
Sumber: Tempo